BAB I
PENDAHULUAN
BRYOPHYTA ( TUMBUHAN LUMUT )
1.1. Latar belakang
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi
1-10 cm (0.4-4 inchi), meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih
besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan bersama-sama di dalam keset /
dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai bunga atau
biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis.
Pada lumut tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh
yang dilahirkan pada tangkai tipis. Ada kira-kira 10,000 jenis lumut
digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu mencakup tidak hanya
lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Sekarang ini lain, dua
kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi tersendiri.Tumbuhan
Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki
akar sesungguhnya, batang, atau tangkai. Mereka sejak lima ratus juta
tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil, herbaceous yang tumbuh
tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun menjadi
epifit pada batang dan cabang tanaman. Bryophyta terbagi dalam 3
golongan yaitu, lumut hati ( hepaticophyta ), lumut daun dan lumut
tanduk.
1.2.Rumusan masalah
Apa yang di maksud dengan tumbuhan lumut?
Bagaimana ciri-ciri tumbuhan lumut?
Bagaimanakakah pengklasifikasian tumbuhan lumut?
Bagaimanakah siklus hidup, perkembangan serta pergiliran keturunan tumbuhan lumut?
Apa sajakah pengelompokan atau macam-macam tumbuhan lumut?
Bagaimanakah peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia?
Bagaimanakah penyesuaian bryophyta terhadap masalah hidup didarat?
1.3.Tujuan penulisan.
Untuk mengetahui apa itu tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui klasifikasi dari tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui siklus hidup, perkembangan serta pergiliran keturunan dari tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui macam-macam tumbuhan lumut.
Untuk mengetahui peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia.
Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan lumut menyesuaikan diri terhadap masalah hidup di darat.
1.4.Manfaat penulisan.
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban
dalam tugas perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi
tentang tumbuhan lumut ( bryophyta ).
1.5.Metode penulisan.
Adapun metode penulisan yang di gunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Lumut
Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non
vaskuler. Mereka dapat dibedakan dari yang serupa liverworts (
Marchantiophyta atau Hepaticae) dengan multi-cellular mereka rhizoids.
Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua lumut dan semua
liverworts, yang membedakan “batang” dan “daun-daun”, ketiadaan
daun-daun yang terbagi-bagi atau berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun
diatur dalam tiga golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut. Sebagai
tambahan terhadap kekurangan suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai
gametophyte-dominant siklus hidup, yaitu. sel haploid untuk kebanyakan
siklus hidupnya. Sporophytes (diploid) berumur pendek dan dependent pada
atas gametophyte. Ini adalah berlawanan dengan pola aturan yang
diperlihatkan oleh kebanyakan “tumbuhan tingkat tinggi”. Di dalam
tumbuhan vaskuler, sebagai contoh, haploid generasi diwakili oleh pollen
dan ovule, sedang diploid generasi adalah tumbuhan berbunga yang umum
dikenal.
Ciri-ciri lumut:
v Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh
di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit.
Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian disebut
hutan lumut.
v Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem
dan floem). Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin)
yaitu: Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan
Spermatozoid. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan
Ovum.
v Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah
satu (Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua
(Dioesius). Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak
Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang
dihasilkna oleh sel telur.
v Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :-
Vaginula (kaki) – Seta (tangkai) – Apofisis (ujung seta yang melebar) –
Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak spora
yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
2.2. Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Kingdom : Plantae
Division : Hepaticophyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Species : Hepaticiopsida sp
Klasifikasi lumut Daun
Kingdom : Plantae
Division : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Species : Bryopsida sp
2.3. Siklus Hidup
Kebanyakan dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya
(diploid, beberapa kromosom hidup dengan sebuah pasangan yang mengandung
informasi genetik yang sama). Sedang lumut (dan Bryophyta lain) hanya
memiliki satu set kromosom (haploid, beebrapa kromosom hidup dalam
sebuah salinan sel yang unik). Periode siklus hidup lumut secara
lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada sporofit.
Ciri Siklus Hidup Lumut (Polytricum commune)
Lumut hidup diawali dari sebuah spora haploid, yang bertunas untuk
memproduksi sebuah protonema, yang menumpuk filamen atau thalloid (flat
dan thallus like). Ini merupakan tingkatan sementara dalam hidup lumut.
Dari protonema tumbuh gametophore yang dideferensiasi menjadi tangkai
dan akar/ leaves (mikrofil). Dari keterangan dari tangkai atau cabang
develop organ sex lumut. Organ betina disebut archegonia (archegonium)
dan terlindungi oleh kumpulan tangkai yang termodifikasi yang disebut
perichaetum (plural, perichaeta). Archegonia memiliki leher disebut
venters dimana sperma jantan turun. Organ jantan disebut antheridia
(singular antheredium) dan tertutup oleh modifikasi tangkai disebut
perigonium (plural, perigonia).Lumut bisa menjadi dioicous atau
monoicous. Pada lumut dioicous, kedua organ sex, jantan dan betina
terlahir pada gametofit tanaman. Pada monoicous (juga disebut autoicous)
lumut, mereka terlahir pada tanaman yang sama. Pada pengairan, sperma
dari antheridia berjalan ke archegonia dan terjadi fertilisasi,
mengawali produksi sporofit diploid. Sperma lumut adalah biflagellate,
mereka memiliki dua flagella yang membantu sebagai daya pendorong. Tanpa
air, fertilisasi tidak dapat terjadi. Setelah fertilisasi, sporofit
mandul didorong keluar dari archegonial venter. Ini membutuhkan
kira-kira seperempat sampai setengah tahun untuk sporofit untuk matang.
Badan sporofit terdiri dari gagang panjang, disebut seta, dan capsule
disebut operculum. Capsule dan operculum terlapisi oleh calyptra yang
merupakan sisa archegonial venter. Calyptra biasanya mengecil /
berkurang ketika capsule matang. Withing the capsule, sel-sel
pereproduksi spora mengalami meiosis untuk membentuk spora haploid,
dimana siklus dapat berjalan lagi. Mulut capsule biasanya dikelilingi
oleh set gigi disebut peristome. Ini mungkin tidak terjadi pada beberapa
lumut.Pada beberapa lumut, struktur vegetatif hijau disebut gemmae yang
diproduksi pada tangkai atau cabang, yang bisa merusak dan membentuk
kembali tanaman tanpa perlu melalui fertilisasi. Ini disebut dengan
reproduksi asexual.
2.4. Perkembangan
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora
yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada
lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar,
adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya. Tubuh tumbuhan lumut
berupa tallus seperti lembaran-lembaran daun (hepaticae), atau telah
mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang dan daun-daunnya
(pada musci), tetapi padanya belum terdapat akar yang sesungguhnya,
melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang-benang atau
kadang-kadang memang telah menyerupai akar. Pada tumbuhan inilah
dibentuk gametangium.Setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoid yang
bentuknya seperti spiral atau alat pembuka gabus tutup botol dengan dua
bulu cambuk itu, maka zigot tidak memerlukan waktu istirahat dulu tetapi
terus berkembang menjdi embrio yang diploid.Bagian bawah embrio
dinamakan kakinya. Kaki masuk ke jaringan lumut yang lebih dalam dan
berfungsi sebagai alat penghisap (haustorium). Embrio itu lalu tumbuh
merupakan suatu badan yang bulat atau jorong dengan tangkai pendek atau
panjang dan seperti telah telah disebut di atas disebut sporogonium. Di
dalam bagian yang bulat itu dibentuk spora, oleh sebab itu bagian
tersebut juga disebut capsule spora. Capsule spora juga dianggap sinonim
dengan sporogonium karena leher arkegonium amat sempit, maka
sporogonium tidak dapat menembusnya dan bekas dinding arkegonium ikut
terangkat dan merupakan tudung capsule spora. Mengingat bentuknya
seperti tudung akar, pada ujung akar dan mungkin juga mempunyai fungsi
yang sama sebagai pelindung, maka bekas dinding arkegonium itu juga
dinamakan kaliptra. Jaringan dalam capsule spora dinamakan arkespora.
Arkespora membentuk sel induk spora, dan dari satu sel induk spora
dengan pembelahan reduksi terjadilah 4 spora yang berkelompok merupakan
tetrade. Seringkali pada pembentukan spora itu ditentukan pula jenis
kelaminnya. Dari spora itu, bergantung pada macam sporanya, akan utmbuh
lumut yang berumah satu atau berumah dua. Spora itu membulat sebelum
terpisah-pidah dan terlepas dari capsule spora.
2.5. Pergiliran Keturunan Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n).
Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu
tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.Sel-sel
kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium.
Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari
tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel
sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah)
menuju arkegonium untuk membuahi ovum.Ovum yang terbuahi akan tumbuh
menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid
(x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan).
Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian
ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
2.6. Macam-Macam Lumut:
Lumut Hati (Hepaticopsida).
Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan
tanah, pohon atau tebing. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk
hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.Terdapat
rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak
memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk
gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan
betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia
Ciri-ciri:
ü tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
ü gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbntk spt payung.
ü sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik
ü berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan kuncup eram
ü habitatnya ditempat lembab.
Susunan Tubuh
Berdasarkan bentuk talusnya lumut dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1). Lumut hati bertalus
2). Lumut hati berdaun
Menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan
bagian bawah ventral. Daun bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga
deret pada batang sumbu. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal talus
pada /pada jenis terletak pada bagian terminal, sporogonium sederhana
tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki tangkai dan kapsul.
Mekanisme merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak teratur.
Seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah
mempunyai rizoid. Pada rusuk tengah, terdapat badan seperti piala dengan
tepi yang bergigi, yang disebut piala eram atau keranjang eram kepala
atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram atau tunas yang disebut gema
mudah terlepas oleh air hujan
Protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang
pendek. Sebagian besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung
minyak, minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik kumpulan
tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak
pernah ditemukan pada tumbuhan lain.
Perkembangbiakan
Secara aseksual, menggunakan spora dan tunas, secara seksual, ex:
Maechantia. Anteridium terpancang pada permukaaan atas, bentuknya
seperti cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan membentuk paying,
dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh
pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk ke bawah.
Anteridium merekah mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium. Generasi
sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk
embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk
kejaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsulyang
dipisahkan dari bagian kaki zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut
tangkai. Kapsul berisi sel induk spora yang berkelompok (elater) yaitu
benang-benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah
miosis terbentuklah tetraspora, tangkainya yang memanjang arkegonium
yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong ke bawah. Kapsul lalu
mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu dengan adanya elater yang sifatnya higroskopik. Akibat
mengeringnya kapsul elater menggulung, menjadi kering dan mengadakan
gerakan sentakan yang melempar spora ke udara
Lumut Daun ( Bryopsida sp).
Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodic
mengalami masa kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat
tumbuh. Selanjutnya lumut-lumut itu dapat kita jumpai di antara
rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, pada batang dan cabang-cabang
pohon, di rawa-rawa tetapi jarang di air. Bryopsida merupakan class
lumut terbesar, terdiri 95% dari seluruh spesies lumut, kira-kira 9.500
spesies.Kelompok ini terkenal dengan memilikinya spore capsules dengan
gigi yaitu Arthrodontous; yang terpisah dari lainnya dan tergabung di
dasar dimana mereka mengikat untuk membuka capsule. Gigi ini mengemuka
saat penutup operculum jatuh. Pada kelompok lumut lain, capsule adalah
nematodontous dengan operculum terikat, atau lainnya membuka tanpa
operculum atau gigi.
Ciri-ciri:
ü Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta
lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit
maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks.
ü Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan
yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan
gametafora yang berbatang dan berdaun.
ü Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan
kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan
apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operkulum. 4. Kebanyakan
ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae,
Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut
terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya.
ü Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema
berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada
ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai jambul
dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung
batang yang namanya pseudopodium.
ü Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal
sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal
cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup.
ü Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada
kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae
dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae.
ü Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi
stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis,
yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka ke
arah luar hingga spora dapat keluar.
ü Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom,
bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan
yang penting.
ü Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari
perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti
ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat
terbentuk individu yang lebih banyak.
Susunan Tubuh
Lumut daun pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler
yang dapat bercabang-cabang. Mempunyai daun yang berusuk dan tersusun
dalam 3-8 deret pada sumbunya. Sumbu (batang) pada lumut daun biasanya
menunjukkan deferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Perkembangbiakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung
cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun yang letaknya paling atas.
Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus dan
seperti pada jungermaniales juga dinamakan Periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakan bersifat banci atau berumah satu,
jika dalam kelompok itu terdapat kumpulan arkegonium dan anteridium
terpisah tempatnya. Diantara alat-alat kelamin dalam kelompok itu
biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel
dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi
rambut-rambut steril itu dinamakan Parafisis.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi
sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai
satu kloroplas. Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali
disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab. Contohnya
Anthocerros sp.
Ciri-ciri
ü tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd sporofitnya
ü berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan
plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada
tumbuhan lumut
ü gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
ü rhizoid berada pada bagian ventral.
ü habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi. Cthnya, Anthoceros leavis.
Susunan tubuh
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram
dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan
perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana,
sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar.
Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk
ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang
antara 5-6 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari
jaringan gametofit.
Perkembangbiakan
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium.
Anteridium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga
terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula
membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel
diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian
bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai
alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti buah
plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan
sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel
jaringan yang akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
2.7. Peran Tumbuhan Lumut Dalam Ekosistem
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia
oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan
sebagai penyerap polutanLumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya /
ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus.
Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk
mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya.
Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica,
dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa. Seperti itu, lumut semi-aquatic
melebihi cakupan panjangnya normal di lumut terestrial. Di mana saja
mereka terjadi, lumut memerlukan kelembaban untuk survive. Oleh karena
tipis dan ukuran jaringan yang kecil, ketiadaan kulit jangat (mencakup
dari lilin untuk mencegah kekurangan air), dan kebutuhan akan air cairan
untuk menyudahi fertilisasi. Beberapa lumut dapat survive dengan
kekeringan, kembali hidup di dalam beberapa jam hidrasi.Di garis lintang
utara, sisi batu karang dan pohon yang utara akan biasanya mempunyai
lebih banyak lumut dibanding seberang. Ini diasumsikan untuk menjadi
sisi pohon yang yang sun-facing. Di hutan dalam di mana cahaya matahari
tidak menembus, lumut tumbuh subur sama pada saat pada batang pohon.
2.8. Manfaat Bryophyta
Ada suatu market substansiil yang mengumpulkan lumut dari yang liar.
Penggunaan lumut tetap utuh terutama di florist trade dan untuk dekorasi
rumah. Lumut jenis Sphagnum juga komponen utama bahan bakar, yang mana
ditambang untuk penggunaan sebagai bahan bakar, sebagai aditip lahan
perkebunan, dan jelai bertunas dikeringkan pada pemroduksian Scotch
Whisky.Sphagnum, biasanya jenis cristatum dan subnitens, dipanen selagi
masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di kamar anak anak dan
hortikultura sebagai medium pertumbuhan. Praktek tanah Pada Perang dunia
II, Sphagnum digunakan sebagai PPPK yang dipakaian pada luka prajurit,
lumut ini adalah sangat menyerap dan mempunyai kekayaan antibacterial.
Beberapa awal orang-orang menggunakannya sebagai diaper dalam kaitan
dengan absorbency. Di United Kingdom, Fontinalis antipyretica
biasa digunakan untuk memadamkan api seperti ditemukan di sejumlah
substansiil di sungai yang slow-moving dan lumut menahan volume air yang
besar membantu memadamkan nyala api tersebut. Di Finlandia, Peat mosses
sebagai bahan bakar lumut telah digunakan untuk membuat roti selama
kelaparan. Di Mexico, lumut digunakan pada Dekorasi Natal
2.9. Penyesuaian Bryophyta Dan Masalah Hidup Di Darat
Bryophyta tidak sesuai sepenuhnya terhadap kehidupan di daratan.
Bryophyta bergantung kepada air untuk hidup. Zigot dan embrio dilindungi
daripada pengeringan dengan terus menetap di dalam arkegonium. Sperma
harus berenang dalam kelembapan luaran untuk sampai ke telur,oleh sebab
itu Bryophyta hanya terdapat di tempat yang lembap. Bryophyta tidak
mempunyai tisu vaskular , oleh itu struktur jasadnya tumbuh rendah
daripada tanah untuk mengatasi masalah pengangkutan air. Genussi
gametofit lebih terubahsuai untuk hidup di habitat daratan kerana
sporofit bergantung kepada Genussi gametofit untuk mendapatkan bekalan
makanan dan perlindungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta.
Mempunyai sel-sel plastida yang mengandung klorofil a dan b.
Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa.
Susunan tubuh sebenarnya merupakan gametofit. Pada bentuk
primitif tumbuhan lumut helaian berupa thalus (Marchantia, Riccia,
Anthoceros).
Ada dua macam perkembang biakan yaitu: reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.
Tempat hidup lumut hati pada tempat-tempat yang basah untuk
struktur tubuh higmorf dan pada tempat-tempat yang kering untuk struktur
tubuh yang xemorf (alat penyimpanan air)
Cara hidup lumut hati, sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika.
Susunan tubuh lumut hati berdasarkan bentuk talusnya, lumut
hati dibagi menjadi dua kelompok yaitu, lumut hati bertalus dan lumut
hati berdaun
Perkembang biakan lumut hati ada dua yaitu secara aseksual
menggunakan spora dan tunas, secara seksual contoh Marchantia, dan
anteridium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram.
Pada lumut daun, tempat hidupnya tumbuh di tempat agak terbuka.
Susunan tubuh lumut daun melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler bercabang-cabang.
Perkembangbiakan lumut daun ada dua yaitu berumah satu jika
dalam kelompok itu terdapat arkegonium maupun anteridium dan berumah dua
jika kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah.
Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk
cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan
perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana,
sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar.
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium.
B. Saran.
Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin
menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis
mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya
yang berkaitan dengan judul “ BRYOPHYTA ( TUMBUHAN LUMUT ) “.
DAFTAR PUSTAKA
- Anonymous.2009.http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Mossopolis.jpg Koloni lumut tebal / padat di hutan yang dingin. Diakses tanggal 13 januari 2009.
- Anonymous.2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut. Diakses Tanggal 13 januari 2009.
- Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press