BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Psikologi
- Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat
memperlihatkan karakteristik kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa kategori bidang psikologi yaitu :
-
Psikologi umum
Yang biasa disebut pengantar psikologi tentang prilaku
individu yang lebih lanjut, lebih khusus dan lebih mendalam.
Dalam psikologi umum akan dipelajari konsep umum
kegiatan atau prilaku individu apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan
kegiatan
-
Psikologi sosial
Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan
kelompok. Dalam psikologi modern psikologi sosial mendapat posisi yang penting
karena psikologi sosial ini telah banyak memberikan pencerahan bagaimana
fikiran manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari masyarakat kita. Menurut
psikologi sosial ini untuk dapat memahami prilaku manusia, kita harus mengenali
bagaimana peranah situasi, permasalahan dan budaya pada manusia itu sendiri.
-
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan pendidikan
atau boleh dikatakan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam suatu situasi pendidikan.
Pendidikan itu sebagai salah satu proses perubahan
tingkah laku yang tidak bisa dilepaskana dari psikologikarena pendidikan itu
sangat berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari urutan dalam
satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi,
kelompok-kelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara kategori-kategori
tersebut di atas yang lebih dominan dan yang paling penting atau psikologi
pendidikan karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa mewujudkan manusia
yang bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan manusia
menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani sehingga antara
psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk mewujudkan manusia yang bertingkah laku baik
manusia itu harus dididik dalam suatu proses pendidikan dan pendidikan itu
sendiri tidak akan berjalan secara optimal, efktif dan efisien apabila
mengesampingkan faktor psikologi manusia.
Apabila ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan
jenis kelamin, manusia yang menunjukan bahwa proses pendidikan yang dilakukan
tidak akan sama. Oleh karena itu penting bagi pendidik maupun calon pendidik
untuk mengetahui ilmu pengetahuan psikologi agar dalam proses pendidikannya
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada peserta dididiknya.
- Arti psikologi dan psikologi pendidikan
a.
Psikologi berasal dari bahasa
Yunani “Psyche” yang berarti jiwa atau napas hidup dan “logos” yang berarti
“ilmu”.
Jadi dapat disimpulkan psikologi atau ilmu yang
mempelajari tentang kejiwaan atau prilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
Misal : Interaksi orang tua dan anak di lingkungan
keluarga, guru dan murid di sekolah, dokter dan pasien di rumah sakit dan
lain-lain.
Kenyataan itu sudah tentu akan melahirkan problematika
baru dalam psikologi dan menghendaki pengkajian secara khusus sehingga dari
sini akan muncul beragam istilah psikologi yaitu :
Psikologi pendidikan, psikologi umum, sosial,
psikologi keluarga, psikologi perusahaan dan lain-lain.
Namun dalam hal ini kita lebih terfokus pada psikologi
pendidikan
-
Pendapat para ahli tentang
psikologi pendidikan
§
Crow and crow
Menyatakan bahwa psikologi pendidikan menjelaskan
permasalahan-permasalahan yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut
usia, terutama menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.
§
With Erington
Berpendapat bahwa psikologi pendidikan atau studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam pendidikan manusia.
Adapun dari pendapat-pendapat para ilmuan/para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan studi yang secara
sistematis. Berkaitan dari proses pendidikan yang dialami oleh individu manusia
khususnya belajar mulai sejak lahir sampai berusia lanjut.
B. Perkembangan Psikologi
- Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan psikologi sering
digunakan secara bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama, namun
sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya memiliki asfek
yang sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari pendapat beberapa
ahli :
-
Dr. Kartini Kartono
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan atau perubahan
secara psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu tertentu.
-
Drs. Abu Ahmadi
Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku pada hal-hal
yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif misalnya : atom,
sel, kromosom, rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari bahan-bahan kualitatif
mislanya : kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.
-
Drs. Muhiddin Syah
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan berarti
perubahan-perubahan kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang
bersifat konkret.
Kemudian dari uraian pendapat-pendapat para ahli
ilmuan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau sebagai perubahan
kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom, rambut, butiran darah
dan tulang itu tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh dan begitu
juga material pribadi seperti kesan keinginan, ide pengetahuan, nilai, selama
tidak berhubungan dengan fungsinya.
-
Menurut Drs. Tadjad yang
mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu perubahan dan pertambahan yang
bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin Syam
mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada penyempurnaan
fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu atau
perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi yang disebabkan
adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi kepribadian
akibat dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa kesimpulan di atas dapat kita
simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang berbeda dari pribadi yang
berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Ø
Faktor yang mempengaruhi
perkembangna anak
-
Menurut Kartini Kartono antara lain
faktor :
v
Herediter atau yang sering
disebut faktor warisan atau bawaan.
v
Faktor lingkungan yang
menguntungkan atau merugikan
Setiap gejala perkembangan anak
merupakan hasil kerjasama pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan
faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perlu
diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat ditentukan
oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan perkembangan alami
seorang anak mempengaruhi cara bereaksi atau respon anak terhadap segala
pengaruh dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penambahan
ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan (intelegensi),
ketekunan, minat dan lain-lain.
-
Abu Ahmadi juga mengemukakan teorinya yang
berkenaan dengan perkmabgan anak seperti teori empirisme, teori nativisme,
teori konvergensi, teori rekapitulasi, teori dinamika, teori kemungkinan
berkembang dan teori interaksianisme.s
-
Menurut Tadjad pada garis besarnya
ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu :
Ø
Faktor intern atau faktor
yang berasal dari luar diri anak yang dari keturunan dan pembawaan
Ø
Faktor ekstern atau faktor
yang berasal dari luar diri anak yang berasal dari pengalaman. Dan interaksi
dengan lingkungan . contoh : pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang paling dominan yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan anak atau faktor keturunan dan faktor lingkungan.
-
Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya anak lahir di
dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau lingkungan
termasuk pengajaran dan pendidikan.
v
Penjelasan teori emperisme
coptimisme : Karena sangat yakin akan pendidikan demi keberhasilan anak-anak
lahir dalam keadaan kosong putih bersih seperti meja lilin (tabularasa) maka
pengalaman yang akan menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
v
Penjelasan : Pendidikan bagi
anak adalah sia-sia tidak perlu terlalu dihiraukan.
v
Penjelasan : Dapat dipahami
bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh
suatu pendidikan (pengalaman) yang baik serta ditopang dengan bakat dan
pembawaan sejak lahir (sepasang suami-istri William Stern dan Clara Stren).
v
Penjelasan : Dapat
disimpulan bahwa seorang manusia akan mengalami tingkatan masing-masing sebagai
berikut :
-
Masa berburu (merampok) sampai
umur kurang lebih 8 tahun (kegiatan menangkap binatang)
-
Masa pengembala umur 8-10 tahun
(seorang anak suka memelihara binatang)
-
Masa bertani umur 10-12 tahun
(anak suka berkebun dan menanam tanaman)
-
Masa berdagang umur 12-14 tahun
(anak gemar bermain pasar-pasaran)
-
Masa industri umur 14 tahun ke
atas (anak mulai mencoba berkarya sendiri membuat mainan dan lain-lain).
v
Penjelasan : Yakni
ketegangan yang ada dalam diri seseorang ikut menentukan dinamika
ditengah-tengah lingkungannya.
v
Penjelasan : Maksudnya
bahwa perkembangan konegtif seorang anak bukan merupakan perkembangan yang
wajar melainkan ditentukan oleh interaksi budaya.